"Jess, tidak ada satupun orang yang bisa melawan takdir. Aku mungkin memang tidak berdiri di kaki yang sama denganmu, tapi percaya dengan satu hal bahwa setiap hal yang telah terjadi pasti memiliki rencana indahnya sendiri."
Mata Sophia menatap lekat Jessica. Gadis yang wajahnya kini tampak sembab karena air mata itu mulai mendongakkan kepalanya.
"Tapi aku lelah dengan semua ini," keluhnya lagi.
Sophia tersenyum tipis. Dia tahu kalau ujian memang berat dan selalu melelahkan. Namun dibaliknya pasti akan ada balasan yang setimpal berupa kebahagiaan.
Sophia menghela napasnya perlahan. "Apa kamu tahu kalau dibalik sikap Paman Antonio yang kasar dan seringkali terlihat acuh pasti memiliki sisi lembutnya?",
Jessica memalingkan wajahnya. "Aku bahkan sudah lupa kapan terakhir kalinya diperlakukan seperti putrinya," desisnya dengan tangan yang terkepal erat.