Begitu Lula membuka pintu kamar Adrian. Tanpa rasa ragu sedikitpun dia langsung masuk ke dalam. Di atas ranjang berukuran besar, tampak seorang pria terlelap dengan nyenyak.
Senyum tipis mengembang dengan sempurna di wajah Lula. Adrian bahkan terlihat tampan meski sedang tidur sekalipun.
Perlahan, Lula mendekat dengan penuh harap. Dia berhenti tepat di samping ranjang majikannya dan mengulurkan tangannya. Namun Adrian tiba-tiba membuka matanya dan langsung mencekal pergelangan tangan Lula.
"Siapa yang menyuruhmu masuk kemari?!" Adrian menatap tajam sosok gadis pelayan di hadapannya yang kini memasang wajah terkejut.
Lula tergagap, dia merasa cukup kaget saat melihat majikannya yang terbangun. "Tu-tuan, saya hanya ingin membangunkan Anda ... Tuan Frans sudah menunggu di bawah," kilahnya.
Adrian memicingkan matanya. Dia merasakan firasat aneh tentang gerak-gerik pelayan di hadapannya yang terkesan kurang ajar.