Hari ini, Sophia sudah diperbolehkan untuk pulang ke rumah dengan catatan harus menjaga kesehatannya agar cepat pulih. Tidak ada Jessica maupun Adrian. Kedua orang itu belum datang menjenguk atau mungkin memang tidak berniat untuk datang. Semenjak perdebatan yang terjadi, Sophia tak mengharapkan siapapun untuk menjenguknya. Dia juga cukup sadar diri kalau selama ini masih belum bisa menerima saran dari siapapun.
Luka akibat kehilangan membuatnya terpuruk cukup lama dan setiap kali teringat akan buah hatinya yang kini telah tiada, hanya tangis kepiluan yang menyertainya.
Sophia menghela napas panjang sambil melirik ke arah pintu kamarnya yang masih tertutup. Di dalam hati kecilnya, berharap ada seseorang yang datang.
"Hah … mungkin mereka sibuk," gumamnya lirih.