Plak!
Radit yang sudah kehilangan rasa sabar langsung menghadiahi sebuah tamparan yang cukup keras. Sophia meringis menahan sakit, namun dia justru terkekeh pelan karena menyadari tingkah mantan suaminya yang tak pernah berubah.
Sophia kembali menoleh sambil menyunggingkan senyum sinis. "Kamu hanya bisa bersikap kasar, Radit. Tapi aku justru bersyukur karena bisa mengetahui sifat aslimu tanpa perlu membuang waktu!"
Kening Radit tampak berkerut hingga kedua alisnya saling menyatu. "Hah?! Aku tidak akan bersikap kasar jika saja kamu bertingkah lebih baik. Sayangnya wanita murahan sepertimu memang tidak pantas diperlakukan dengan lembut. Seharusnya aku sadar sejak mengetahui tentang perselingkuhan yang--"
"Jangan bicara omong kosong!" Sophia menyela dengan napasnya yang memburu.
Tatapannya tampak tajam bak sebilah pedang. Sophia merasa kesal setiap kali mantan suaminya mengungkit masalah yang sudah diselesaikan. Padahal seseorang yang berselingkuh adalah dirinya sendiri.
