Brak!
Lula membanting pintu kamarnya dengan kasar. Dia langsung mendaratkan pantatnya di sofa sambil memijat kening yang terasa berdenyut nyeri. Bukan hanya mendapatkan hinaan namun juga dipermalukan.
Lula merasa kesal sebab semua rencana telah gagal. Meski Dila bahkan bersikap acuh, Selly justru memasang wajah datar seolah tidak peduli.
Apa-apaan itu?!
Sejak awal, Lula memang sengaja mengadu domba sebab dia ingin pertemanan Selly dan Lula menjadi hancur. Sayangnya, Selly bukan gadis biasa yang akan merasa bersedih hanya karena tidak mempunyai teman.
Tangan Lula tampak mengepal dengan erat. Dia melirik ke arah bantal di sampingnya dan melemparnya asal.
Kesal, itulah yang dirasakannya sekarang.
Napasnya tampak memburu naik turun karena emosi. Lula semakin merasa marah karena usahanya untuk menghasut Dila, ternyata berakhir dengan sia-sia.