"Pokoknya jangan keluar rumah sendirian, oke?"
Sophia menarik sudut bibirnya hingga membentuk senyum tipis. "Iya, Jessica. Aku pasti akan menjaga diriku sendiri."
Setelah merasa cukup yakin, Jessica menutup sambungan teleponnya.
Sophia kini hanya bisa tersenyum getir. Meski sebenarnya dia ingin memberikan sedikit semangat untuk sahabatnya, Sophia tidak bisa melakukannya.
Dia sendiri juga tengah diselimuti dengan bayang-bayang rasa takut. Bagaimana jika mantan suaminya kembali berulah dan melakukan hal yang jauh lebih gila?
Entahlah. Sophia juga tidak bisa menjawab pertanyaannya sendiri.
Suara helaan napas panjang kembali terdengar keluar dari mulutnya. Meski Sophia ingin berpikir jernih sekalipun, dia kembali diserang rasa takut.
Sejak awal perasaannya memang tidak tenang. Firasatnya mengatakan bahwa sesuatu yang buruk akan menimpanya.
Sophia meremas ujung jarinya sendiri. Dia beralih melirik ke arah jam di tangannya. Apa dia boleh menelepon Adrian?