Radit mengusap wajahnya dengan kasar. Bukan hanya perceraian saja yang membuat hidupnya hancur namun juga karir yang dibangun selama ini harus kandas.
Semalam, Radit menghabiskan waktunya untuk menenggak alkohol. Dia berharap mendapatkan efek yang cukup manjur agar bisa melupakan sedikit masalah hidupnya.
Matanya yang tampak suntuk kini mengarah tepat ke arah gelas wine di tangannya. Radit terkekeh pelan, dia merasa hidupnya kini sangat menyedihkan. Berbanding terbalik dengan kehidupan mantan istrinya yang tampak baik-baik saja tanpa kehadirannya.
"Sialan! Padahal aku sempat berpikir kalau dia tidak akan bisa hidup tanpaku. Tapi apa-apaan ini? Wanita jalang itu malah tertawa dengan lantang seolah tak menemui masalah apapun."