PLAK!
Selly tersentak kaget saat seseorang menghadang tamparan Lula. Matanya melotot tak percaya karena melihat sosok pelayan lain mencoba membantunya. Siapa lagi kalau bukan Dila?
"Kenapa kau--"
Dila menoleh dengan wajahnya yang tampak lebam. Dia hanya bisa meringis seolah rasa sakit yang baru saja diterimanya tidak seberapa. Namun Selly justru merasa marah karena sejak awal dia tidak ingin melibatkan siapapun.
"Bodoh!" Selly berdecak kesal. Namun Dila justru menarik sudut bibirnya hingga membentuk senyum tipisnya.
Sejak awal dia memang sengaja memberi jarak. Namun Dila selalu saja berusaha untuk mendekat. Sekarang, Selly merasa bersalah karena seseorang yang tidak ada urusannya harus terkena masalah.