Ibu Sin mengepak barang penting yang dimilikinya dengan cepat. Rasa kesal serta kemarahan yang tergambar jelas di wajahnya tak bisa dibendung lagi. Dia masih tak menyangka kalau dirinya harus angkat kaki dari kediaman Adrian.
Awalnya dia berpikir kalau seseorang yang akan mendapatkan hukuman serta diusir dari tempat ini adalah Selly. Namun dia sendiri tak menyangka kalau tebakannya itu salah.
Suara helaan napas berat kembali terdengar keluar dari mulutnya. "Hah ... Sialan!" umpatnya kasar.
Ibu Sin tak peduli lagi bahkan jika seseorang mendengarkannya mengumpat. Sudah cukup menjaga sikap di depan Adrian.
Suara tawa lirih berhasil membuyarkan lamunannya. Ibu Sin menoleh ke arah sumber suara, tampak seorang gadis berdiri di sana sambil tertawa penuh kemenangan.
Kening ibu Sin mengkerut hingga kedua alisnya saling menyatu. "Apa kau sudah puas sekarang, huh?!" sentaknya kesal.
Selly mengerutkan keningnya. "Puas? Tentu saja belum." ungkapnya tanpa rasa takut sedikitpun.