Max tersentak kaget setelah mendengarkan penuturan dari ibunya. Dia kini hanya bisa menundukkan kepalanya karena merasa terkejut sekaligus kecewa.
Max mengepalkan tangannya dengan erat. Selama ini dia tidak ingin membandingkan ibu kandungnya sendiri dengan ibu pengasuhnya. Tapi Bunda Aisha justru mengatakan hal yang cukup mengejutkan.
Aisha menatap tajam putranya yang kini hanya bisa diam membisu tanpa mengatakan sepatah kata pun. Napasnya naik turun karena emosi.
"Kenapa diam saja, huh?"
Max perlahan mulai mendongakkan kepalanya dan melayangkan tatapan tak percaya. "Bunda, aku tidak pernah membedakan kalian berdua. Jadi tolong jangan salah paham apalagi--"
"Salah paham?" potong Aisha. Dia mendengus kesal. "Bagaimana aku bisa merasa tenang saat melihat anakku sendiri memihak orang lain, huh?" tanyanya lagi.
Rasa cemburu semakin mengakar di hati saat melihat putranya yang semakin dekat dengan asisten pribadinya.