"Hah, akhirnya aku bisa membuat nenek tua itu diam." selorohnya lirih karena merasa lega.
Selly tersenyum tipis. Dia merasa cukup puas karena telah berhasil membungkam mulut kepala pelayan yang terus saja mencoba untuk merendahkannya. Selly mendaratkan pantatnya di atas tempat tidurnya. Lalu secara perlahan mulai meraih ponsel miliknya yang disembunyikan.
Tak lama, dia mulai menelepon seseorang.
"Ada apa?" Suara seorang perempuan di seberang telepon mulai terdengar menyapu gendang telinganya.
Selly tersenyum tipis. "Bagaimana kabar anda, Nyonya?" tanyanya.
Suara decak kesal terdengar. "Jangan basa-basi dan katakan saja apa tujuanmu menelepon." sentaknya.
"Slowly, Nyonya Aisha. Saya hanya ingin memberikan kabar yang cukup baik untuk anda." Selly terkekeh pelan. Sudah biasa baginya mendapatkan perlakuan yang cukup sinis dari kliennya. Namun Aisha cukup membuatnya merasa kesal. Sebab wanita paruh baya itu seringkali bicara kasar.
Aisha mengerutkan keningnya. "Apa itu?"
