Ibu Sin menatap sinis ke arah gadis di sampingnya. Dia merasa jengkel karena rencananya telah gagal dan Selly bahkan mendapatkan pujian. Rasa kesalnya semakin menggunung saat gadis itu menyunggingkan senyum liciknya secara terang-terangan.
"Wah! Selly ternyata kamu pintar memasak juga, ya?" sahut pelayan lain.
Selly hanya tersenyum tipis. Dia merasa menang karena telah berhasil menarik sedikit perhatian Adrian. Bahkan kepala pelayan kini tampak muram.
Selly terkekeh pelan. "Tidak, kok. Aku berhasil karena mendapatkan kesempatan dari Ibu Sin. Kalau beliau tidak menyetujuinya, aku tidak akan mungkin bisa mendapatkan pujian dari Tuan."
Selly sengaja membuat keadaan semakin keruh. Sekarang para pelayan yang lain ikut merengek dan meminta kesempatan pada kepala pelayan. Sedangkan Selly semakin mengembangkan senyum liciknya.
Sejak awal dia hanya menargetkan Adrian. Namun hampir seluruh penghuni di rumah ini terus mengganggunya secara perlahan.