"Bibi yakin mau pulang sekarang?" tanya Max. Dia tahu kalau ada sesuatu yang baru saja terjadi. Bibi June tidak mungkin pergi secara tiba-tiba tanpa sebab yang jelas.
June mengangguk pelan. Bukan keinginannya untuk pergi tanpa menemani putra tercintanya yang tengah terbaring di meja operasi. Namun June tidak memiliki pilihan lain.
Sebab jika dia telat sedikit saja. Aisha tidak akan segan untuk memanfaatkan kekurangannya itu untuk kembali menyiksanya.
Max menghela napas berat. Dia tahu kalau ini semua merupakan perbuatan Ibunya. Max membungkukkan badannya. "Bibi, aku mewakilkan ibuku sendiri untuk meminta maaf kepadamu."
June tersentak kaget, dia langsung menggelengkan kepalanya dengan cepat dan meminta Max untuk kembali berdiri dengan tegap.
"Tidak, Max! Jangan lakukan hal seperti ini lagi untuk orang rendahan sepertiku. Aku tidak--"
"Bibi, berhentilah merendahkan dirimu sendiri." potong Max.
