Radit menghela napasnya secara perlahan. Sejak semalam, dia berada di rumah sakit untuk menjaga kekasihnya. Rasa khawatir yang begitu besar terus mendera di dalam hatinya dan tak kunjung reda.
Bahkan, Radit juga telah melupakan undangan untuk menghadiri pengadilan.
Radit menghela napas panjang. Sebelum pada akhirnya dia memilih untuk kembali masuk ke dalam ruang inap Jessica. Namun begitu pintu terbuka, matanya terbelalak lebar saat melihat sang kekasih yang sudah siuman.
"Jess?!"
Tanpa basa-basi, Radit langsung menghampiri kekasihnya yang kini hanya diam sembari memasang wajah kebingungan.
"Kenapa aku ada di rumah sakit?" lirihnya. Jessica mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan bercat putih serta beraroma obat-obatan.
Radit mengelus pelan puncak kepala Jessica. "Syukurlah kamu sudah siuman, Jess." lirihnya dengan tatapan nanar.
Jessica tersentak kaget. Untuk pertama kalinya, dia melihat ekspresi wajah sang kekasih yang tampak sendu tanpa ada kepalsuan sedikitpun.