Jessica mengusap wajahnya dengan kasar. Dia merasa kesal dengan perlakuan kekasihnya yang kini terasa begitu dingin dan juga acuh. Hubungannya seolah tak berarti lagi dan hanya menunggu hari dimana semua janji akan lenyap serta hanya akan menyisakan kenangan.
"Hah, kenapa hidupku jadi seperti ini?" Jessica memijat keningnya yang terasa berdenyut nyeri. Dia tersenyum tipis saat mengingat kehidupannya yang jauh diluar ekspektasi. Bukannya mendapat kebahagiaan, dia justru hanya mendapatkan rasa sakit yang bertubi-tubi.
Radit memang pulang ke rumah seperti biasanya, namun pria itu memperlakukannya seolah seperti makhluk yang tak terlihat dan tak ada harganya. Jessica tak jauh berbeda dari barang bekas yang akan dibuang jika tak lagi dibutuhkan.
Setelah rencananya terbongkar dan bukti kuat telah membuat kekasihnya marah, Jessica kini hanya bisa menyesali perbuatan bodohnya yang terlalu gegabah.
