Satu minggu sudah berlalu. Namun tak ada kabar sama sekali dari Adrian. Pria sedingin es itu seolah hilang ditelan bumi. Baik tawa ataupun kabar tak pernah datang.
Sophia duduk di sofa sambil termenung. Entah sudah berapa kali, dia bolak-balik mengecek ponselnya. Barangkali ada pesan masuk dari pria yang sejak tadi berkeliaran di dalam kepalanya.
Sophia mengusap wajahnya dengan kasar. "Kenapa hatiku rasanya aneh?" gumamnya pelan sambil meletakkan tangan, tepat di depan dada. Rasa sesak semakin membuatnya merasa tersiksa. Bahkan untuk tidur sekalipun rasanya tak nyaman.
Suara hembusan napas berat kembali terdengar keluar dari mulutnya. Sophia menengadahkan kepalanya dan menatap langit-langit ruangan. Biasanya Adrian datang bahkan meski tanpa persetujuan, namun kali ini pria dingin itu benar-benar lenyap seolah tak pernah datang ke dalam hidupnya.
Suara ketukan pintu membuat lamunannya buyar. Sophia menoleh dan mendapati penjaganya berdiri tepat di ambang pintu.