Radit memijat keningnya yang terasa berdenyut nyeri. Semalam dia terpaksa menginap di hotel karena tidak ingin pulang ke rumah Jessica. Namun pagi ini, Radit kembali datang ke rumah kekasihnya.
Suara helaan napas berat kembali terdengar dari mulutnya. Sesekali, Radit mengusap wajahnya yang terlihat pucat.
"Hah, sialan! Kepalaku rasanya sangat sakit." gumamnya pelan.
Radit keluar dari mobilnya. Dia melirik ke arah kediaman sang kekasih yang tampak tertutup rapat. Bahkan tirai jendela masih belum dibuka meski matahari sudah mulai menampakkan dirinya.
Radit mengerutkan keningnya. "Apa dia belum bangun?" tanyanya pada diri sendiri.
Langkah kakinya mulai memasuki ambang pintu. Perlahan, Radit mulai membuka dan ternyata pintunya tak dikunci.
Alis Radit naik sebelah. "Kenapa pintunya tidak dikunci?" tanyanya lagi.
Heran bercampur penasaran.