Sophia mengetatkan rahangnya saat melihat sosok pria yang tak ingin ditemuinya. Radit, kembali datang tanpa rasa malu seolah masih memiliki hubungan baik dengan istrinya. Sophia mengepalkan tangannya dengan erat. Lagi-lagi, suaminya datang sambil membawa keributan.
Dengan sedikit terpaksa, Sophia keluar dari rumahnya dan menemui suaminya.
Begitu jarak diantara mereka hanya berkisar tiga meter saja. Tatapan tajam dan menusuk saling beradu pandang dan melekat satu sama lain.
Seperti biasanya, Radit memasang wajah tak tahu malu. Sedangkan Sophia hanya bisa mendengus kesal.
Sophia melipat kedua tangannya tepat di depan dada. "Kenapa kamu datang kemari lagi?" tanyanya dengan nada bicara yang terdengar sinis.
Radit menyunggingkan senyum tipis. "Aku hanya merindukanmu saja, Sayang. Lagipula, kenapa kamu bersikap begitu sinis padaku?"
Seperti orang yang bermuka baja, Radit terus melontarkan kalimat manis yang terdengar memuakkan.