Radit menghentikan mobilnya tepat di depan gerbang rumah Sophia. Beberapa kali, dia membunyikan klakson dan meminta penjaga di rumah itu untuk membuka pagar. Namun Agil hanya diam dan tak kunjung membukanya.
Geram.
Akhirnya Radit memilih untuk turun dan menghampirinya.
"Kenapa kau diam saja seperti orang bodoh, huh?! Buka gerbangnya karena aku akan masuk sekarang."
Agil memicingkan matanya dengan tajam. "Maaf, Anda tidak diizinkan untuk masuk." sinisnya.
Radit mengetatkan rahangnya setelah mendengarkan penuturan dari sosok pria di hadapannya. Dia mengepalkan tangannya dengan erat saat mendapat hinaan.
"Apa-apaan, sialan?! Jangan banyak tingkah dan buka pagarnya sekarang!"
Agil hanya menatap datar ke arah Radit, tanpa ada niat sedikitpun untuk mematuhi perintahnya.
Melihat hal itu, Radit hanya bisa menahan amarahnya yang semakin memuncak. Kedatangannya bukan untuk memulai perdebatan. Dia ingin melihat wajah istrinya setelah sekian lama dan memberikan titipan Jessica.