Sophia terbangun dengan dahi yang terasa berdenyut nyeri. Semalam dia bahkan tidak bisa tidur dengan nyenyak setelah mendapatkan perlakuan aneh dari Adrian.
Bagaimana tidak?
Pria dingin itu tak segan untuk mengancam. Sophia beringsut dari kasurnya. Suara kicau burung membuatnya membuka jendela kamar.
Sophia menutup matanya saat sinar matahari yang menyilaukan menyorot ke wajahnya.
"Engh, silau sekali ..." gumamnya pelan.
Pandangan Sophia kini tertuju ke arah gerbang rumahnya, di sana tampak sang penjaga rumah tengah menguap beberapa kali. Sophia mengerutkan keningnya. Apa Agil tidak tidur semalaman?
Selama ini, Sophia memang jarang terlibat percakapan dengannya. Meski Agil memang kaki tangan Adrian, namun dia masih belum bisa membuka diri pada banyak orang.
Dikhianati serta dikecewakan oleh orang yang paling dipercaya membuatnya berubah menjadi sosok wanita yang sangat waspada.