Radit tersentak kaget. Wajahnya kini memerah karena malu. Sedangkan Sophia kini tampak acuh. Dia malas menghabiskan waktunya hanya untuk berdebat dengan Radit.
"Kamu …" Radit menjeda ucapannya sesaat, dia mengetatkan rahangnya. Niat hati ingin menggertak dan membuat istrinya kembali ke dalam pelukan, Radit justru kembali dikejutkan dengan sikap acuh Sophia.
"Apa lagi yang kamu tunggu? Pergilah, Radit. Jessica pasti sudah menunggumu." lirih Sophia. Meski begitu, cara bicaranya terlihat meremehkan.
Setelah mendengar hal itu, Radit berlalu pergi dengan napasnya yang naik turun karena emosi. Agil yang melihatnya hanya diam tanpa berkomentar. Tanpa perlu bertanya, dia sudah bisa menyimpulkan sendiri.
Sedangkan Sophia, kini duduk di sofanya dengan dada yang bergemuruh.
Pertikaian yang terjadi beberapa menit lalu sempat membuatnya kehilangan akal dan meminta suaminya untuk menceraikan dirinya.
Sophia menghembuskan napas berat. "Aku harap dia tak akan membuat masalah lagi."