Setelah puas melampiaskan amarahnya. Sophia berlalu pergi menuju ke kamarnya. Sebelum itu, dia memberikan kode pada Agil. Meminta pria itu untuk mengawasi Radit agar tak menganggu tidurnya malam ini.
Begitu masuk ke dalam kamar dan mengunci pintu. Sophia langsung menutup mulutnya sendiri. Dia bahkan tak percaya kalau dirinya baru saja memberikan pelajaran pada Radit.
"Astaga! Bagaimana bisa aku melakukan hal seberani itu barusan?" tanyanya pada diri sendiri.
Untuk pertama kalinya, dia bahkan memberikan pelajaran yang berharga bagi Radit. Pria yang sejadi tadi terus menghinanya itu bahkan kini tampak kesakitan sambil memegangi wajahnya yang terasa kebas dan berdenyut nyeri.
Sophia menyentuh telapak tangannya yang juga terasa kebas. 'Duh, ternyata wajahnya sangat tebal sampai membuat tanganku sakit.' batinnya.