"Lepaskan aku, brengsek!" sentak Radit. Ini kali keduanya hampir menampar Sophia namun kembali digagalkan oleh Agil.
Namun, Agil tetap mencengkram erat pergelangan tangan Radit. Sudah cukup kesabarannya sejak tadi yang hanya bisa menonton perdebatan majikannya tanpa melakukan apapun.
"Anda keterlaluan, Tuan." seloroh Agil. Tatapannya terlihat tajam dan cukup mematikan untuk membuat nyali pria arogan ini menciut.
Sophia masih diam dan mematung. Namun beberapa detik kemudian, dia meminta Agil untuk melepaskan Radit. Meski enggan namun Agil tak memiliki alasan untuk menolak. Pada akhirnya, dia menghempaskan tangan Radit.
Raut wajahnya masih datar meski sejak tadi mendapatkan tatapan tajam dari Radit. Agil tak peduli sama sekali. Lagipula, jika diizinkan untuk memikul pria arogan ini, Agil tidak akan menyia-nyiakan kesempatan.
"Sial! Orang rendahan seperti dirimu tak seharusnya ikut campur. Kamu mau dipecat, huh?!" ancam Radit.