Radit setengah berlari memasuki rumah Jessica. Begitu pintu terbuka lebar dia langsung berlari masuk ke dalam kamar Jessica, sosok gadis yang sejak tadi membuat dadanya dipenuhi perasaan cemas tampak sesenggukan di pojok kamar.
Radit menghela napas berat. Dadanya naik turun tak beraturan dengan napas yang terengah-engah. Kesal sekaligus khawatir campur aduk menjadi satu.
Hanya dengan melihat keadaan kekasihnya yang tampak berantakan, Radit sudah bisa menyimpulkan bahwa beberapa menit yang lalu pasti baru saja terjadi hal yang tak terduga.
Kali ini sorot matanya tertuju ke arah Jessica. Dia mengusap wajahnya dengan kasar sebelum beberapa detik kemudian berjalan mendekat. Begitu sampai tepat di hadapan Jessica, dia berjongkok dan menatap lekat gadis di hadapannya.
"Kamu baik-baik saja?"