Radit memasuki pekarangan rumahnya. Tak lama dia keluar dari mobil dan berjalan masuk ke rumah. Namun tepat di depan pintu rumah, Agil menatapnya dengan tatapan datar.
"Istriku tidak pergi kemanapun?"
Agil mengangguk perlahan. "Tidak, Tuan. Nyonya langsung pulang ke rumah siang tadi."
Radit hanya membalasnya dengan sebuah anggukan lalu kembali berjalan masuk ke dalam rumah. Namun Agil terus menatap majikan palsunya itu dengan tatapan tajam. Agil tahu bahwa sesuatu pasti telah terjadi. Tidak mungkin Adrian akan menugaskannya untuk menyamar menjadi penjaga.
"Hm, sepertinya aku harus mengawasi dia." gumam Agil. Dia terus menatap punggung majikannya yang semakin menjauh hingga hilang dari pandangan.