Frans susah payah meneguk salivanya. Entah mengapa dia merasa ada sesuatu yang mengganjal di dalam kerongkongannya. Saat melihat tatapan tajam Jessica, nyalinya terasa menciut. Sekarang ada rasa penyesalan sebab tak langsung pergi. Namun nasi telah menjadi bubur, mau tak mau dia harus keluar dan menerima amarah Jessica.
Begitu keluar dari mobil, Jessica langsung menghunuskan tatapan tajam. Frans yakin kalau gadis di hadapannya memang sedang marah.
"Dari mana kau tahu alamat rumahku?" tanya Jessica. Tatapannya penuh selidik.
Frans diam sejenak. Dia sendiri juga bingung harus bicara mulai dari mana. Lagipula sangat tak mungkin baginya untuk mengatakan yang sebenarnya.
Jessica menatap tak percaya ke arah Frans. Dia tak menyangka kalau pria ini bahkan mengetahui alamatnya. Jessica pikir, Frans tidak akan bertindak sembrono. Namun saat tanpa sengaja melihat Frans, gadis ini sadar kalau ada sesuatu yang salah.