Jessica masih mengurung dirinya di dalam kamar tanpa berniat untuk keluar. Setelah kejadian yang menimpanya, gadis ini bersikap seolah tidak memiliki semangat untuk melanjutkan hidup. Bahkan Radit yang merupakan kekasihnya itu tidak menjenguknya sama sekali padahal pria itu telah melihat dengan jelas kalau kekasih gelapnya dalam keadaan yang kurang baik serta butuh ditemani.
Jessica kini memeluk lututnya dan memandang ke arah jendela kamar. Meskipun suara kicau burung serta cahaya matahari menyusup ke kamarnya sekalipun, gadis ini tetap tidak beranjak sama sekali dari kasur.
"Sudah pagi, ya?" gumamnya pelan saat menyadari bahwa dini sinar matahari yang cukup terang menyusup ke sela-sela kamarnya.
Tidak ada tangis ataupun jeritan yang terdengar. Namun ratapan serta rasa hampa yang semakin membuat dadanya terasa tercekik terus saja membuatnya tersiksa.