"Sophia?" ungkapnya tak percaya dengan binar mata yang tampak senang. Jessica beranjak dari kasurnya dengan wajah yang tampak terkejut. Namun begitu kakinya menyentuh lantai, dia justru jatuh karena limbung dan masih belum bisa menyeimbangkan dirinya.
"Akh!" pekiknya.
Perlahan, Jessica mulai mendongak dan di saat itulah dia menyadari satu hal pahit bahwa seseorang yang baru saja terlihat di matanya hanyalah sebuah halusinasi saja. Senyum manis yang dipenuhi kebahagiaan kini hilang ditelan kenyataan.
Jessica tertawa getir karena menertawai khayalannya yang begitu aneh dan tidak mungkin terjadi. Ada perasaan sesak yang mulai menyelimuti hatinya saat seseorang yang sejak tadi dinantikan kehadirannya, tak kunjung menampakan hidungnya.
Jessica memeluk tubuhnya sendiri dengan pelupuk mata yang kini digenangi oleh air mata. Dia menutupi wajahnya memakai telapak tangan dan terus menangis sesenggukan karena tak bisa lagi menahan rasa sedih yang terus kian memuncak di dalam dadanya.