Agil merasa cukup heran karena sejak tadi majikannya terus saja menggigit ujung jarinya sendiri sambil mondar-mandir seolah memberikan kode kalau dia tengah merasa khawatir.
"Tuan Adrian pasti baik-baik saja, Nyonya." ujarnya lirih agar bisa menenangkan majikannya.
Sophia melirik sekilas ke arah penjaganya yang berusaha untuk membuatnya merasa tenang. Tak lama dia menggelengkan kepala perlahan.
"Agil, cobalah untuk meneleponnya." lirih Sophia. Dia tidak ingin menunggu lebih lama lagi karena tak mendapat kabar yang jelas.
"Baik, Nyonya."
Agil hanya bisa menurut tanpa berani menolak. Dia meraih ponsel miliknya dan segera memanggil sang Bos. Cukup lama, teleponnya juga tak diangkat oleh Adrian.
Agil mendongakkan kepalanya dan menatap lekat sosok Sophia. "Tuan Adrian tidak mengangkat panggilan saya." jelasnya.
Sontak hal itu membuat sosok wanita di hadapannya kembali memasang wajah khawatir.
Bagaimana tidak?