Suara dentingan jam memenuhi ruang kerja Adrian.
Pria itu duduk termenung di kursi kebesarannya. Menatap lurus ke depan dengan tatapan tak percaya sambil mengetuk-ngetuk jarinya di atas meja.
Adrian sedikit melirik daun pintu ruangannya yang kini tertutup rapat. Beberapa menit yang lalu asisten pribadinya baru saja keluar dengan wajah yang tampak kesal.
"Jika Anda jelek, tak akan ada wanita yang mau menatap wajah Anda. Apa cermin di rumah Anda sudah retak semua?" Perkataan itulah yang terlontar keluar dari bibir Frans.
Adrian menghela napas panjang. Lalu, apa kekurangannya hingga Sophia menolak? Hal itu terus terngiang di benaknya.
Adrian masih ingat dengan jelas raut wajah wanitanya yang tampak risih saat berada di dekatnya. Sophia jauh berbeda dari para gadis yang selalu berada di sekelilingnya.
Apa Sophia masih mencintai suaminya?