Adrian menghembuskan napas berat. Pertanyaan Sophia justru membuatnya merasa tidak nyaman. Dengan sedikit kemarahan, Adrian kembali menatap ke depan tanpa mau menjelaskan.
Sophia mengerutkan keningnya, merasa bingung dengan tingkah pria di sampingnya. "Anda marah? Saya hanya penasaran saja, tapi jika tak mau menjawabnya juga tidak masalah."
Sophia kembali membenarkan cara duduknya. Matanya yang indah beberapa kali berkedip saat melihat pemandangan. Walau hatinya tengah gusar, Sophia tidak ingin memperlihatkannya.
Masa lalu yang kelam selalu membuat siapapun yang mengingatnya pasti merasakan kesedihan. Begitu juga dengan Sophia. Hidup yang dijalaninya selama ini tidaklah mudah. Banyak rintangan yang menghadang serta air mata yang mengucur deras.
Bibi Jane, selalu menganggap keponakannya seperti parasit. Andai Sophia diberi dua pilihan di dalam hidupnya, dia pasti akan memilih hidup sederhana bersama dengan orang tuanya.
Kehilangan merupakan suatu momok menakutkan.