"Tapi kitab itu juga tidak ada padaku," kata Zhang Yi tetap bersikukuh dengan jawabannya.
"Ibarat maling, di dunia ini, mana ada maling yang mau mengaku begitu saja?" orang tua itu berkata sambil menarik muka.
Agaknya ia memang tidak percaya dengan semua perkataan yang ia ungkapkan.
Zhang Yi tidak heran dengan hal tersebut. Sebab dia sudah sering menghadapi situasi semacam ini.
Di dunia ini, orang yang tidak suka terhadap kita, hakikatnya tetaplah tidak suka.
Walaupun kita sudah bicara jujur, mereka tetap tidak akan percaya. Meskipun kita sudah berbuat suatu kebenaran, di mata orang-orang itu tetaplah salah.
Hal seperti ini sudah sangat sering terjadi. Bahkan bukan cuma sekarang saja, sejak dahulu pun, hal ini sudah berlaku.
"Percaya tidak percaya, itu hak kalian. Yang jelas, aku sudah mengatakan hal sebenarnya,"
Zhang Yi mengakhiri ucapannya. Sekarang, dia hanya tinggal menunggu. Menunggu langkah yang akan diambil oleh Lima Pedang Darah kepada dirinya.