Pendekar Naga Putih saat ini sedang berada dalam pengejaran. Meskipun jaraknya sudah terpaut lumayan jauh, namun dia yakin dirinya mampu menyusul Iblis Rawa Barat.
Sementara itu, pihak Partai Pengemis masih terus berjuang melawan musuh-musuhnya.
Di satu sudut, ada Ketua Partai Pengemis yang bernama Jing Hao dan berjuluk si Tua Mata Elang saat ini sedang menghadapi musuhnya yang baru.
Di hadapan si Tua Mata Elang ada tiga orang pendekar bercadar hitam. Dilihat dari kuatnya hawa pembunuhan yang terpancar dari tubuhnya masing-masing, si Tua Mata Elang dapat mengira kalau ketiganya merupakan pendekar kelas satu.
Saat ini ketiga pendekar kelas satu itu sedang berdiri mematung. Di tangan mereka sudah ada senjatanya tersendiri. Satu pedag panjang, satu ruyung berwarna keperakan, dan satu lagi kapak bermata dua.
"Tua bangka, menyerhlah! Seluruh tempat ini sudah dikepung oleh pihak kami," kata pendekar kelas satu yang mengenakan senjata bermata dua.