Dan itu adalah bom molotov. Yanto menghindar.
Duak! Blar!!!!
Bom molotov itu membakar pintu masuk pagar. Yanto bergegas kembali menembakkan senjatanya. Namun, tak ada Abimanyu di sana. Yang ada hanyalah para pasukan dengan level rendah.
Iko bangun dari pingsannya, rasa sakit di sekujur tubuh langsung dia rasakan bersama hawa panas yang menyengat. Api ternyata telah melebar membakar setengah bilik. Iko bergegas bangun dan berusaha memadamkan api.
Beberapa penjaga datang untuk membantunya. Mereka bahu membahu mengambil air, diantara beberapa pasukan Abimanyu yang masih bertarung dengan para penjaga Pulau Bengkoang.
Setelah api padam, Yanto muncul dengan terburu.
"Dia tidak ada di Pulau," ucapnya memberitahu.
Iko langsung merasakan hal buruk. Dan benar, dua kapal yang mengangkut para anak wanita dan anak-anak, sedang diserbu oleh anak buah Abimanyu. Sapto memimpin penyerangan.