Lintang mencuci tangannya di wastafel usai menghabiskan makanan kiriman Gayatri tadi sore. Sebelah bahunya terangkat, menahan ponsel agar tidak ikut jatuh terendam air ke wastafel. Udah gue bilang dari dulu, Tam. Jangan main-main sama orang itu. ujung-ujungnya lo dipindahin juga kayak gue, kan? Rhea pasti sedih," ujarnya, berbicara dengan Tama di telepon. Sahabatnya itu hanya menghubungi hanya jika ada masalah saja.
"Gue gak ngapa-ngapain, Lin! Gue sibuk ngurusin camp, operasi tiap hari karena entah kenapa sejak lo gak ada, banyak anak-anak atau orang tua kecelakaan, butuh operasi kecil atau besar. Mama sempet gue ngurusin begituan?" bantah Tama, masih terdengar kesal seperti awal berbicara tadi.
Lintang menghela, mematikan kran air, kembali menuju ruangannya. "Yakin lo cuma diem? Gue sih gak percaya. Raymond pasti minta ketemu sama lo kan? Dia dilaporin Gayatri ke Polri, mana mungkin dia diem aja."