Jonathan menatap Gayatri tajam dari balik gelas latte dingin, meneguk kopinya seraya berpikir. Apa maksud perkataannya yang ambigu barusan? Gayatri bahkan semakin misterius dengan senyumnya yang seperti itu. Apakah dia tahu sesuatu? Pikiran Jonathan mulai was-was.
"Oke." Jonathan menaruh gelasnya ke meja kemudian, "Memangnya aku siapa?" tanyanya bercanda, hitung-hitung mencairkan suasana.
Gayatri mengedikkan bahunya sekilas, "Kamu, Jonathan, dan aku tau masa lalu kamu itu seperti apa. Jadi, aku cukup tau juga pekerjaan mana yang harus kamu lepas dan pertahankan saat ini dan mungkin… beberapa bulan ke depan," ujarnya.
"Aku gak bisa ngerti apa maksud kamu. Apa konteksnya?"
"Masih bagus pimpinan BIN gak pernah tau kalau kamu membocorkan data-data mereka setelah kamu resign, Jo."