Dua orang polisi datang ke klinik hari ini, memintai keterangan dari pasien kecelakaan lalu lintas kemarin. Anak itu memang telah sadar sejak kemarin, tetapi matanya tidak bisa berbohong bahwa ia masih trauma dan ketakutan. Tangannya bahkan bergetar, matanya tak berani menatap dua orang berseragam formal polisi yang terus menerus memberikannya pertanyaan.
Pintu ruang rawat inap ditutup, tidak ada akses ke dalam untuk menghindari kerumunan yang menambah gugup anak itu di dalam. Hanya Tama yang diperkenankan masuk guna membantu anak itu menjawab pertanyaan sekaligus menerangkan kronologi kecelakaan yang diketahuinya dari Mehmed dan Gayatri.
Ah, seharusnya Gayatri juga ikut masuk karena jelas ia lebih tahu, tetapi Lintang melarangnya. Lintang mengatakan Tama saja sudah cukup, dan alhasil Gayatri hanya menyaksikan empat orang itu dari luar ruang rawat bersama Lintang.
