Lintang menghentikan motornya, jauh di depan sebuah bangunan kosong nan gelap yang nampaknya adalah bekas pabrik. Bangunan itu terlihat terbengkalai dengan pagar-pagar seng yang dipasang acak dan seluruhnya berkarat. Banyak ban bekas di balik gerbang itu, ditumpuk asal hingga berdebu dan rusak diterpa angin dan air hujan.
Seiring langkahnya memasuki area bangunan luas itu, Lintang ragu. Gayatri memang menghubunginya tadi, mengatakan ciri-ciri tempat dimana ia berada dengan suaranya yang bergetar. Oh, Lintang semakin dibuat khawatir jika memang telah terjadi sesuatu pada gadis itu sampai membuatnya ketakutan. Tapi apa? Lintang belum bisa menyimpulkan apapun karena ia pun masih belum melihat keberadaan Gayatri di depan bangunan itu.
CRAK!
CRAK!