Media social dan media masa masih sangat ramai, tidak yang local, tidak yang multinasional. Kemunculan perdana Lintang setelah empat tahun dengan kehebohan yang lebih besar amat menarik perhatian public. Lintang bahkan tidak mengetahui bahwa selama ini dirinya memiliki semacam pendukung tersendiri, menunggu aksinya yang vocal dan mengantarkan orang-orang penting pelaku kejahatan ke tempat seharusnya.
Kali ini, target itu pun semakin tinggi levelnya dibanding empat tahun lalu. Siapa kira jika korupsi yang menyita emosi itu belum ada apa-apanya dibanding yang sekarang, dan pelakunya adalah Embara, sosok nomor satu di federasi. Selama ini, ia dikenal sebagai politisi yang kompeten meskipun tentu saja selalu ada pembencinya. Apa yang disampaikan Lintang disertai bukti-bukti penguat yang sudah sangat diyakini meski belum dipublikasi pada akhirnya membuat public paham bahwa Embara juga merupakan sosok yang 'rapi', dalam hal ini rapi menyembunyikan kejahatan.