Lintang tak kunjung melepaskan pandangan dan fokusnya dari layar ponsel. Pria itu sibuk sedari tadi, membalas pesan atau email yang sepertinya ada di tiga platform dan perangkat berbeda. Laptop, tablet, dan ponsel. Semua ada di meja, dengan tangannya yang tak berhenti menggulirkan layar dan menari di atas keyboard. Itu pemandangan yang sedikit tak biasa, apalagi kini Gayatri jauh lebih bersantai dari pada dirinya.
"Lagi ngapain, sih?" tanya Gayatri akhirnya. Pura-pura cuek dan sekedar iseng bertanya meski aslinya sangat penasaran. Maklum, setelah Lintang memintanya untuk tidak kepo urusan Kartasena, Gayatri memasang tembok gengsi besar-besar.
"Biasa lah, urusan pebisnis kalau gak nyalain ponsel sehari semalem. Teror." Lintang tak melirik Gayatri si penanya sama sekali, membuat gadis itu kesal. "Sibuk banget. Saya ragu kamu bakal fokus kalau saya ajak rapat sama BIN dan KPK nanti," ujar Gayatri, menyesap kembali secangkir cokelat panas buatannya.