Satu minggu kemudian…
Ramai, sesak, dan menegangkan. Seperti itulah suasana yang dirasakan Lintang saat ini di bangku hadirin ruang sidang. Pandangan pria itu lurus ke depan, pada Juan yang duduk membelakanginya dari meja tersangka. Tidak ada lagi energi untuk membela, dan semuanya tergantung pada Tuhan dan Majelis Hakim di sana. Lintang paham, seminggu penyidikan tambahan sudah mengarahkan Juan pada kemungkinan vonis terburuknya.
Michelle di sebelahnya membukakan sebotol kecil air mineral, mungkin paham jika Lintang sedang nervous dan tidak ada yang bisa menenangkan. Tidak ada Gayatri atau Naira di sisinya, karena dua wanita itu memiliki kepentingan masing-masing hari ini: Naira yang bersaksi di depan, dan Gayatri yang entah kemana menghilang di persidangan seperti sebelumnya.
"Makasih, Cel."
