Michelle menyenggol lengan Lintang, membuyarkan pria itu yang lagi-lagi tampak melamun di tengah-tengah rapat direksi. Menurutnya Lintang tidak biasa hari ini. Ia lesu, juga sedikit pucat wajahnya. Michelle menyadarkannya bukan karena sekarang adalah bagiannya berbicara, tapi sebentar lagi ia perlu menyampaikan tanggapan. Akan aneh, kan, kalau Lintang tidak mendengarkan apa yang sedang dibahas?
Lintang akhirnya kembali fokus, mendengarkan para perwakilan departemen seksama. Bolpoin dan buku catatan membantunya tidak lengah. Sejatinya itu adalah ciri bahwa Lintang sedang sangat banyak pikiran. Mulai dari urusan sederhana seperti penjaga Shila, sampai dengan Gayatri yang marah dan mendiamkannya sejak tadi malam, semua itu menjadi sangat bising di ruang dengar batinnya.