Lintang masih dengan piyama abu-abunya, duduk bertumpang kaki di meja makan menikmati sarapan sereal favoritnya. Sementara itu, Gayatri justru sebaliknya. Gadis itu sudah sibuk sejak jam enam tadi. Ia bangun lebih dulu dan lekas bersiap-siap pergi ke kantor. Lintang heran, Gayatri seperti tidak ada lelah-lelahnya bekerja, padahal semalam ia lembur sampai jam sepuluh, dan baru tidur sekitar jam satu malam.
"Udah rapi belum, Dok?" tanya Gayatri, menunjukkan riasan super tipisnya pada Lintang, meminta penilaian.
Lintang mengacungkan jempolnya sebagai tanda setuju, tak bicara karena masih terlalu mengantuk. Itu semakin berkebalikan dengan Gayatri yang kini setengah berlari menuju kamarnya lagi, menaruh peralatan make-up usai berias di kaca besar kamar Lintang.
"Berangkat, ya."
"Hm, gak mau dianter?"
"Dianter gimana? Kamu beleran gitu."
"Ya tunggu mandi dulu lima menitan paling."
"Halah, lima menit kamu itu satu jam!"
"Sembarangan, cowokmu iki apik, makanya mandinya lama!"
