Lintang berjalan tergesa-gesa menuju pintu masuk unit apartemennya usai mendengar suara bel berbunyi. Lintang baru saja sampai, dan ia bahkan baru selesai mandi malam. Lelah, namun Lintang lekas tersenyum sumringah usai melihat siapa yang bertamu hampir jam sembilan malam itu.
"Mama? Ya ampun kok gak bilang mau kesini?" Lintang memelak Naira segera. "Kan aku jemput kalau bilang," ujarnya perhatian, membawakan barang bawaan Naira ke dalam.
"Sengaja dong, kan Mama kasih kejutan buat CEO Kartasena yang baru," goda Naira mengerlingkan sebelah matanya, membuat Lintang terkekeh. "Duduk dulu, Ma. Lintang mau keringin rambut dulu ini. Baru pulang."
"Waduh, udah lembur aja kamu? Sibuk ya?"
"Iya, Ma!" sahut Lintang dari dalam kamar.
Naira mengangguk-ngangguk, memeriksa seisi apartemen yang tidak cukup rapi itu. Naira maklum, Lintang baru saja sampai di Jakarta dan harus mengerjakan ini dan itu di perusahaan. Mana sempat membereskan rumah?
