Secangkir teh hangat dibuat Gayatri, diberikannya pada Lintang yang beberapa menit lalu menunggunya di samping tenda, seperti biasa duduk di atas kayu gelondongan. Tampak Lintang sudah berganti pakaian usai Gayatri memintanya. "Nih, hangatin badannya. Tadi udah keramas belum?" tanyanya.
Lintang mengangguk, menyesap sedikit teh yang masih hangat-hangatnya itu. "Udah kok. Lebih nyaman sekarang. Makasih, ya," ujarnya tersenyum manis.
"Iya, sama-sama. Tadi gimana pasiennya? Parah ya sampai tangan kamu gemetar gitu?"
"Tangan saya?" Lintang melihat telapak tangannya. "Saya juga gak tau kenapa saya jadi nervous, padahal sebelumnya udah pernah menangani pasien seperti tadi pagi. Mungkin lagi-lagi, karena sepanjang perjalanan juga saya memikirkan keselamatan saya sendiri. Double burden."