"Aaaaa!"
"Lint… hmmph!"
"Shhht!"
Lintang, ia membekap mulut Gayatri segera sebelum semakin berteriak, berisik, dan mengundang keributan. Gayatri sendiri memberontak, matanya melotot marah mendapati Lintang yang tiba-tiba muncul di belakangnya. Lebih menyeramkan lagi, Lintang menjadikan jas dokternya sebagai tudung kepala, melindunginya dari hujan sekaligus membuatnya terlihat seperti hantu bungkus alias pocong.
"Lepassssin!"
Gayatri menghempaskan tangan Lintang dari mulutnya, sementara si oknum hanya tertawa-tawa usai menyeret Gayatri ke samping tenda.
"Ngapain sih? Udah tau parno disini!"
"Ya makanya, sengaja. Nguji nyali kamu, ternyata bisa teriak juga kalau ketakutan, ya?" tanyanya, menuntun Gayatri duduk di atas kayu gelondongan yang memang sengaja ditaruh di sebelah tenda tempat Gayatri tidur sebagai tempat duduk. "Abis ngapain aja hari ini? Kok keluarnya dari tenda sebelah? Isinya kan laki-laki semua itu?"