"Tuan Christian, kenapa kita harus berbohong pada Kakek Hamish? Saya takut berdosa pada beliau. Beliau begitu baik pada saya. Saya…" Alessia tak jadi melanjutkan kata-katanya. Saat ini ia bisa melihat kedua mata Christian tersorot tajam ke arahnya.
Alessia merasakan lidahnya mendadak kelu. Ia tak tahu bagaimana harus bersikap setelah detik ini pada Christian.
Alessia hanya mencoba berkata jujur dan mengutarakan apa yang ada di hatinya pada sang suami.
Christian memalingkan wajahnya. Ia merasa kesal dan bingung pada saat yang bersamaan.
"Kalau kau menganggap hal ini adalah dosa, maka biarkan dosa ini menjadi tanggunganku. Kau tak perlu memikirkan hal itu. Yang harus kau pikirkan adalah diam dan tak membuat masalah di depan Kakek. Kau paham maksud kata-kataku, bukan?" timpal Christian dengan wajah serius.
Enak sekali pria itu berkata!