"Aku ingin kau memastikan terlebih dahulu masakanmu itu layak dimakan atau tidak. Kalau makanan itu layak dimakan maka aku akan bersedia memakannya. Oh ya bisa jadi masakan buatanmu itu mengandung racun. Tidak ada yang tahu bagaimana niat dan apa yang ada di dalam hati seseorang bukan?" kata Christian dengan senyum smirk di wajahnya.
Mengesalkan sekali pria ini! Astaga!
'Bagaimana aku bisa menikahi seorang pria seperti ini? Ya Tuhan, pria ini benar-benar…' batin Alessia di dalam hati. Ia tak jadi melanjutkan kata-katanya walau hanya bisa ia ucapkan secara lantang di dalam hati saja. Ia tak mau menambah dosa dan lebih baik mengalah.
Beruntungnya Alessia karena membawa alat makan berjumlah dua. Ia sengaja membawa sendok cadangan dan ia membuka salah satu penutup sendok lalu ia pun menangkupkan kedua telapak tangannya. Alessia menunduk lalu merapalkan doa pada Tuhan di dalam hati.