Alessia menggeleng. Ia menyeka air matanya tanpa banyak bicara.
"Aku tidak apa-apa, Margin. Mataku hanya terkena debu saja. Kau tidak perlu khawatir seperti itu. Lihatlah, aku baik-baik saja, bukan? Ah ayolah, kita harus segera ke kelas," elak Alessia pada Margin.
"Debu? Kau pikir aku akan percaya pada kata-katamu begitu saja?" pekik Margin tak terima dibohongi oleh perempuan cantik di hadapannya.
Alessia mengangguk yakin.
"Aku tidak bohong, Margin," yakin Alessia sembari berpura-pura mengeluarkan kotoran dari ujung matanya demi menutupi sandiwara yang telah ia buat. Ia yang mengawali maka ia pula yang harus mengakhiri.
"Oh begitu? Debu di mana? Dari mana kampus ini terkena debu sebanyak itu sampai kau harus menangis karenanya?" kejar Margin mencari bukti.