Alessia menghirup napas sebanyak-banyaknya guna memenuhi rongga pernapasannya. Ia tak pernah setakut ini di saat memasuki ruang kelasnya selama menjadi seorang mahasiswa.
Apa yang akan ia dapatkan setelah berhasil membuka pintu?
Bukankah hidup terus berjalan walau dirinya menerima hukuman atau tidak dari dosen killer di dalam sana?
Alessia membangun kekuatan di dalam dirinya sebelum membuka pintu. Ia menguatkan diri dan perlahan-lahan memberanikan dirinya untuk menerima kenyataan yang ada sesaat lagi.
Tidak ada waktu untuk menarik diri dari situasi macam ini.
Alessia menghela napas panjang seirama dengan terbukanya pintu besar di hadapannya yang terbuka lebar. Di depan matanya kini semua orang menatapnya dengan berbagai ekspresi. Ada yang merasa kasihan, aneh, terlihat meledek dan masih banyak lagi.
Perempuan belia itu tak peduli apa yang akan orang-orang katakan padanya setelah mata kuliah siang ini. Ia harus berani bertanggung jawab atas kesalahannya sendiri.